Senin, 08 Mei 2017

Anak Tewas 23 Tahun Lalu, Jantungnya Baru Berhenti Berdetak Tahun Ini


ROMA - Ini kisah tentang Nicholas Green, bocah berusia tujuh tahun yang tewas ditembak, saat berlibur bersama keluarga di Italia selatan pada waktu malam, 29 September 1994. Bagi orangtuanya, kematian Nicholas jelas adalah tragedi.

Anak Tewas 23 Tahun Lalu, Jantungnya Baru Berhenti Berdetak Tahun Ini

Namun, keputusan pihak keluarga untuk menyumbangkan organ-organ penting Nicholas, membuat tak hanya namanya menjadi buah bibir, tetapi juga mendorong warga Italia untuk menyumbangkan organ.
Baca : Beginilah Yang Harus Dilakukan Saat Jatuh Cinta Pada Atasan

Sejak insiden itu, tingkat donasi organ di Italia naik tiga kali lipat, dalam kurun satu dekade. Jantung, dua kornea, dua ginjal, hati, dan pankreas Nicholas semuanya didonasikan.

Penerima jantung Nicholas adalah Andrea Mongiardo, yang meninggal dunia tahun ini. Itu berarti, jantung Nicholas baru berhenti berdetak 23 tahun setelah dia tewas.

"Nicholas adalah anak yang baik hati," kenang sang ayah, Reg Green.

"Kalau dihadapkan pada dua pilihan, marah atau mengulurkan bantuan ke orang lain, ia akan memilih yang kedua."

"Ia banyak mengajarkan saya tentang toleransi dan juga kesabaran. Saya ini orangnya tak sabaran. Nicholas sangat tenang dan dengan mudah memaafkan orang lain," kata Green.

Reg Green dan istrinya, Maggie, yakin betul bahwa menyumbangkan organ-organ penting Nicholas adalah keputusan terbaik, dan alhmarhum anaknya pasti mendukung keputusan tersebut.

Ada tujuh warga Italia yang menerima organ Nicholas, dan enam di antaranya pernah dipertemukan dengan Reg Green, yang ia gambarkan sebagai pertemuan yang sangat mengharukan. Satu orang lagi tak bisa datang karena ketika itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Ketika pintu dibuka dan melihat keenam orang yang masuk ke ruangan, rasanya luar biasa, tak bisa digambarkan. Mereka tersenyum lebar, beberapa menangis karena begitu gembira dan juga berterima kasih," kata Green.
Baca Juga : Usai Tahu Suaminya Selingkuh, Wanita Ini Telan Uang Kertas Senilai Rp 93 Juta

"Hampir semuanya pernah berada pada titik, di mana mereka tak punya harapan lagi untuk hidup. Di situlah, saya merasa betapa sangat berharganya sumbangan dari Nicholas."

Green dua kali setahun kembali ke Italia untuk mempromosikan pentingnya menyumbangkan organ. Belum lama ini, ia antara lain bertemu dengan Maria Pia Pedala, yang pada 1994 menerima sumbangan hati dari Nicholas.

Ketika itu, ia tengah koma dan dokter memperkirakan akan segera meninggal dunia. Transplantasi hati membuatnya kembali sehat, dan dua tahun kemudian, ia menikah yang disusul dengan kelahiran seorang anak laki-laki, yang ia beri nama Nicholas.

Di Italia, Nicholas diabadikan juga sebagai nama jalan, taman, sekolah, monumen, pohon lemon, jembatan, dan amfiteater. Sementara, kisahnya sudah dibukukan dan diangkat menjadi film dengan judul Nicholas's Gift, yang dibintangi Jamie Lee Curtis dan Alan Bates.

Bagi Reg dan Maggie Green, kebanggaan terbesarnya adalah hal yang disebut sebagai 'Efek Nicholas', yang mendorong peningkatan warga yang ingin menyumbangkan organ tubuh ketika meninggal dunia.

Soal kasus penembakan terhadap Nicholas, hal itu belum bisa dipastikan hingga saat ini, apakah upaya perampokan atau aksi pembunuh bayaran yang salah sasaran. Hal yang pasti, kedua tersangka pelaku, Francesco Mesiano dan Michele Ianello, telah diadili.
Baca Juga : Kemaluan Wanita Ini Siram Cabai Saat Kepergok Selingkuh

Dan ketika menjalani proses di pengadilan, keduanya menyewa satu pengacara termahal di Italia. Green menduga, Mesiano dan Ianello mungkin saja bagian dari jaringan mafia.

Sumber : Tribun Lampung

SHARE THIS

Author:

0 komentar: